Kamis, 03 Mei 2018

PERUM TANGAN

BAB IV
PERUM TANGAN

A. KOMPETENSI INTI GURU

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran Peralatan Navigasi
B. KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
1. Mendemontrasikan peralatan-peralatan Navigasi Konvensional untuk pelayaran.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Menggunakan perum tangan untuk mengukur kedalaman air laut. D. MATERI
1. Alat Perum tangan ini terdiri dari 2 bagian, yaitu:
a.      Tali perum dengan merkah-merkahnya
1)      Bahan dari serat henep 18 benang yang dipintal kiri menjadi 3 streng
2)      Sifat tali cepat mengisap air, cepat tenggelam
3)      Panjang : Kurang lebih 55 meter
4)      Ukuran panjang setiap merkah satuan meter
5)      Pemasangan merkah pada tali perum dalam keadaan basah.
6)      Pemasangan tanda merkah tidaklah mutlak tergantung juru perum karena yang menggunakan langsung.
7)      Kira-kira 3 meter jaraknya dari batu perum dipasangkan sepotong kayu kecil (pasak lintang) untuk pegangan waktu siap melemparkan perum.
8)      Ujung tali perum yang menghubungkan batu perum dibuat mata besar
b.      Batu perum
1)      Beratnya kira kira 3 – 7 Kg
2)      Bahannya dari timbel, bentuk di bagian bawahnya berlubang yang diisi gemuk gunanya untuk mengetahui jenis dasar laut dengan melihat bekasbekas yang melekat pada gemuk tersebut.
 
c
b

     Gambar. 3.3. Batu perum Keterangan:
a : lubang diisi gemuk b : merkah nol kapal hydrografy c : merkah nol untuk kapal niaga

2. Cara Memerum

Kapal harus jalan sangat pelan sekali atau berhenti. Peruman hendaknya dilakukan pada sisi diatas angin agar tali perum tidak jauh di bawah kapal.
Pertama-tama batu perum diayunkan dahulu untuk mencapai kekuatan awal yang kuat dengan tangan kanan, kemudian diayun ke depan  yang kuat dengan tangan kanan, kemudian dibuang ke depan dengan diikuti uluran tali sampai tegak lurus di dasar laut, kemudian dalamnya air mudah dibaca pada merkah tali perum itu. Juru perum dapat merasakan bahwa tali perum telah menyentuh dasar laut. 
Pada waktu malam pembacaan merkah ialah merkah yang berada pada tangan, jadi juru perum harus meneriakan atau memberitahukan kepada
Nakhoda/Mualim, misalkan 20 di tangan maka dalamnya air yang diukur adalah 20 meter dikurangi dengan tinggi dari permukaan air sampai pada tangan juru perum tersebut.
Selain digunakan untuk mengukur dalamnya air, perum tangan dapat pula digunakan untuk menentukan kecepatan kapal. 
 
Gambar:3.4. Cara menghitung hasil peruman Keterangan:
AC = dalamnya air yang diukur
BC = panjang tali perum yang diukur dan waktu tertentu yang dapat diketahui dengan menggunakan stop watch. AB = Jarak yang ditempuh Contoh :
Lama tali di area : 5 detik
Panjang tali yang diarea : 10 m
Dalam air yang dikukur : 6 m Cara perhitungannya :
ABC = segitiga siku-siku
(AB)2 = (BC)2 - (AC)2
           = 102 - 62
           = 100 - 36
           = 64
AB = √64 = 8 meter
Jadi kecepatan kapal/jam :
3600
------- x 8 m = 5760 m/jam = ± 3 mil/jam
5
Ada beberapa macam alat peruman yang dapat digunakan antara lain :
a.        Perum Biasa
1)    Perum batang duga
2)    Perum Tangan
3)    Perum berat

b.        Perum Mekanis
1)    Perum Thomson
2)    Perum Dobbie Mc Innes
3)    Perum yang dijatuhkan
4)    Perum Gema

























E. Referensi

Setiono bambang,dkk.2008. Nautika kapal penangkap ikan.Direktorat Jenderal pembinaan SMK. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar