Kamis, 03 Mei 2018

RADAR DAN ARPA


A. KOMPETENSI INTI GURU

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran Peralatan Navigasi
B. KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
1. Mendemontrasikan peralatan-peralatan Navigasi Elektronik untuk pelayaran.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Mampu mengoperasikan Radar dan Arpa sebgai alat bantu bernavigasi dalam menentukan posisi kapal.

D. MATERI 1. RADAR

                       Radar,      adalah      singkatan      dari      Radio      Detection      And      Ranging
(G.J.Sonnenberg,1977). Artinya, pesawat Radar adalah sebuah alat bantu navigasi yang mampu mendeteksi suatu obyek tertentu di luar kapal, dan menentukan jarak antara obyek tersebut ke kapal.
Radar yang digunakan pada navigasi di laut adalah Radar 3 cm atau Radar X- Band, radar 10 cm atau radar S-band. Radar 3 cm artinya Radar yang ekerja dengan menggunakan panjang gelombang sekitar 3 cm dengan frequency kerja antara 9,2- 9,7 GHz.

a. Prinsip Kerja Radar

Transmitter (pesawat pemancar), memancarkan pulsa-pulsa pendek melalui scanner yang berputar 360° secara mendatar. Pulsa-pulsa tersebut apabila mengenai target dengan kekerasan dan besaran massa tertentu akan dipantulkan kembali ke scanner dan diteruskan ke receiver (pesawat penerima). Gema pantulan tersebut diperkuat dan secara elektronik akan digambarkan pada layar radar (CRT= Cathode Ray Tube) yang bentuknya sesuai dengan obyek yang terkena pancaran pulsa radar tersebut. Dengan sebuah Display Unit yang telah dirancang oleh pembuatnya, maka arah dan obyek tersebut dapat ditentukan.


b. Tombol-tombol pesawat Radar

1)        Stand-By/Power
Berfungsi untuk menghidupkan radar. Pada umumnya, radar memerlukan pemanasan terlebih dahulu sebelum dihidupkan. Oleh karena itu pada umumnya tombol stand-by menjadi satu dengan tombol “ON” (posisinya biasanya OFF-StandBy-ON).
2)        Tuning
Berfungsi sebagai pengatur transceiver agar radar mampu bekerja secara maksimal dalam pendeteksian target. 
3)        Gain
Tombol ini berfungsi untuk mengatur kekuatan pancaran pulsa dan penerimaan gema pulsa atau mengatur kepekaan radar.
4)        Contrass/ Bright
Berfungsi untuk membuka pintu anoda, sehingga tampilan layar radar menjadi lebih terang dan jelas.
5)        Range
Berfungsi untuk menyetel jarak jangkauan maksimal radar. Pada radar yang dihubungkan dengan Arpa, penyetelan tombol ini sebelum dihidupkan. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, karena apabila di set pada range yang rendah, maka radar akan setting pada posisi Arpa, sehingga ketelitian deteksi kurang baik.
6)        Ring Marker
Berfungsi sebagai pembuat cincin-cincin jarak. Pada pesawat radar biasanya terdapat 2(dua) ring marker, yaitu:
a)   Fix Ring Marker, yang menampilkan cincin-cincin jarak secara tetap.
b)   Variable Ring Marker (VRM), yang menampilkan satu cincin jarak yang dapat dirubah-rubah. Dengan tombol ini jarak suatu target dapat ditentukan secara tepat.
7)        EBL (Electronic Bearing Lines)
Yaitu tombol yang berfungsi mengaktifkan garis baringan yang dapat digerakkan memutar.
8)        SHM ( Ship Heading Marker)
Berfungsi untuk mengaktifkan tampilan garis haluan kapal.
9)        Anti Clutter (Rain and Sea)
Yaitu untuk mengurangi tampilan pengaruh hujan (Rain Clutter) dan ombak (sea Clutter).
10)    Sweep-brilliance
Fungsinya untuk mengatur sapuan scanner pada target, atau secara elektronik, untuk memperbesar lebar pulsa secara mendatar.
11)    Cursor
Gunanya untuk memutar arah EBL ( untuk membaring).
12)    Center Up-Down dan Center Left-Right, fungsinya untuk menggerakkan pusat lingkaran radar
13)    North-Up, Head-Up,Course-Up
Yaitu tombol yang berfungsi untuk meletakkan radar pada posisi tertentu sesuai dengan keperluannya. Misal:” North Up” , lebih sesuai bila radar digunakan  untuk menentukan posisi kapal karena baringan yang didapat adalah baringan sejati.

c. Penggunaan Radar di Kapal

Fungsi radar sebagai alat bantu navigasi di atas kapal, adalah:
1)                           Penentuan posisi kapal
Untuk penentuan posisi kapal, yang dapat dilakukan dengan beberapa cara,antara lain:
a)  Menggunakan baringan dan baringan
b)  Menggunakan baringan dan jarak
c)   Menggunakan jarak dan jarak
2)                           Membantu menentukan ada atau tidaknya resiko tubrukan dengan kapal lain.
3)Memandu kapal keluar/masuk pelabuhan/ perairan sempit.
4) Memprediksi adanya hujan.
Dengan menggunakan teknik”plotting”, dimungkinkan adanya hujan atau awan rendah dapat diketahui secara dini, apakah hujan akan melintas pada lintasan kapal, sehingga tindakan-tindakan preventif yang berkaitan dengan keselamatan muatan.

2. ARPA

a.      Prinsip Kerja ARPA
Dengan menggunakan program-program sederhana seperti: EXCEL, BASIC, QBasic, dan sejenisnya, program ARPA dapat dibuat sesuai dengan keinginan programmer.
Program komputer yang dirancang untuk ARPA akan memiliki data masukan (Input Data) seperti : haluan dan kecepatan kapal sendiri, baringan dan jarak target, dan waktu interval plotting. Dengan data-data tersebut, kemudian diproses menjadi data – keluaran, seperti: CPA,TCPA, haluan dan kecepatan target, dan sebagainya.
b.      Penentuan target yang terdeteksi
ARPA tidak mampu membedakan jenis target yang dilukiskan oleh tampilan Radar. Target yang ditangkap ARPA adalah target-target yang masuk ke dalam “grid” dan mampu diproses oleh ARPA. Bila target tertangkap dan mampu diproses oleh ARPA maka akan tergambar dengan simbol-simbol tertentu yang menunjukkan target tersebut aman atau berbahaya.
SIMBOL
ARTINYA
^

Tracking, tanda target yang akan diplot
           

Target yang dinyatakan aman
              

Target yang dinyatakan berbahaya
                 

Target yang dinyatakan sangat berbahaya
Simbol berkedip
yang
Target yang datanya diperlihatkan pada tampilan data
              

Target yang masuk dalam lingkaran “guard ring”
+

Tanda “cursor” dari track-ball
Titik-titik
dibelakang symbol
Posisi target yang telah dilewati

E. Referensi

Supriono Hadi. 2007. Radar and Arpa. PIP Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar