Kamis, 03 Mei 2018

STABILITAS KAPAL


 KOMPETENSI INTI GURU

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran Stabilitas Kapal.
B. KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN Mempertahankan Kelaiklautan kapal

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1.      Menggunakan kurva hydrostatic untuk menentukan KM Kapal
2.      Menghitung Trim dan Draft kapal yang baik dalam mempertahankan Kelaiklautan kapal.
3.      Mengaplikasikan titik-titik yang terpenting dalam stabilitas

D. MATERI

1. Pengertian Dasar Stabilitas Kapal

Sebuah kapal dapat mengoleng disebabkan karena kapal mempunyai kemampuan untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget yang dikarenakan oleh adanya pengaruh luar yang bekerja pada kapal.
Beberapa contoh pengaruh luar yang dimaksud adalah: arus, ombak, gelombang, angin dan lain sebagainya. Dari sifat olengnya apakah sebuah kapal mengoleng terlalu lamban, ataukah kapal mengoleng dengan cepat atau bahkan terlau cepat dengan gerakan yang menyentak-nyentak, atau apakah kapal mengoleng dengan enak, maka dibawah ini akan diberikan pengertian dasar tentang olengan sebuah kapal.
a. Sebuah kapal yang mengoleng terlalu lamban, maka hal ini menandakan bahwa kemampuan untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget adalah terlalu kecil. Kapal yang pada suatu saat mengoleng demikian dikatakan bahwa stabilitas kapal itu kurang atau kerapkali juga disebut bahwa kapal itu langsar “.
a.    Sebuah kapal yang mengoleng secara cepat dan dengan menyentak-nyentak, maka hal itu menandakan bahwa kapal kemampuannya untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget adalah terlalu besar atau kelewat besar. Kapal yang dalam keadaan demikian itu dikatakan bahwa stabilitas kapal itu terlalu besar atau seringkali disebut bahwa kapal itu Kaku .

b.    Sebuah kapal yang mengoleng dengan enak maka hal itu menandakan bahwa kemampuannya untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget adalah sedang. Kapal yang dalam keadaan demikian itu sering kali disebut sebuah kapal yangmempunyai stabilitas yang baik “.
Sebuah kapal yang stabilitasnya terlalu kecil atau yang disebut langsar itu untuk keadaan-keadaan tertentu mungkin berakibat fatal, sebab kapal dapat terbalik. Kemungkinan demikian dapat terjadi, oleh karena sewaktu kapal akan menegak kembali pada waktu kapal menyenget tidak dapat berlangsung, hal itu dikarenakan misalnya oleh adanya pengaruh luar yang bekerja pada kapal, sehingga kapal itu akan menyenget lebih besar lagi.
Apabila proses semacam itu terjadi secara terus menerus, maka pada suatu saat tertentu kapal sudah tidak memiliki kemampuan lagi untuk menegak kembali. Jelaslah kiranya bahwa apabila hal itu terjadi, maka sudah dapat dipastikan bahwa kapal akan terbalik.
Sebuah kapal yang kaku dapat berakibat :
a. Kapal tidak nyaman sebagai akibat dari berolengnya kapal yang secara cepat dan menyentak-nyentak itu, sehingga mungkin sekali terjadi semua awak kapalnya (terlebih-lebih para penumpang) menjadi mabok, sebab dapat dikatakan bahwa tidak ada satu saatpun kapal itu dalam keadaan “ tenang
a.    Sebagai akibat dari gerakannya yang menyentak-nyentak dan dengan cepat itu maka konstruksi kapal dibangunan-bangunan atasnya akan sangat dirugikan, misalnya sambungan- sambungan antara suku-suku bagian bangunan atas akan menjadi longgar, sebab paku-paku kelingnya menjadi longgar.
b.    Akibat lain yang mungkin juga terjadi adalah bergesernya muatan. Longsornya muatan itu dapat membawa akibat yang sangat fatal (kapal dapat terbalik).
Sebuah kapal yang stabilitasnya kecil atau yang disebut langsar yang disebabkan karena bobot diatas kapal dikonsetrasikan dibagian atas kapal. Sebuah kapal dapat bersifat kaku, oleh karena pemadatan muatan dikapal itu dilakukan secara tidakbenar, yakni bobot-bobot dikonsentrasikan di bawah, sehingga kedudukan titik beratnya terlalu rendah.
Pada pokoknya, stabilitas kapal dapat digolongkan didalam 2 jenis stabilitas yaitu
:

a. Stabilitas melintang

Stabilitas melintang adalah kemampuan kapal untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget dalam arah melintang yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar yang bekerja padanya.

b.Stabilitas membujur

Stabilitas membujur adalah kemampuan kapal untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget dalam arah membujur yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar yang bekerja padanya.

2. Stabilitas Awal

Stabilitas awal sebuah kapal adalah kemampuan dari kapal itu untuk kembali kedalam kedudukan tegaknya semula sewaktu kapal menyenget pada sudut-sudut kecil ( = 6°). Pada umumnya stabilitas awal ini hanya terbatas pada pembahasan pada stabilitas melintang saja. Didalam membahas stabilitas awal sebuah kapal, maka titiktitik yang menentukan besar kecilnya nilai-nilai stabilitas awal adalah : a. Titik Berat Kapal/ centre of gravity ( G )
Titik berat kapal adalah sebuah titik di kapal yang merupakan titik tangkap dari Resultante semua gaya berat yang bekerja di kapal itu, dan dipengaruhi oleh konstruksi kapal.
1) Arah bekerjanya
Arah bekerjanya gaya berat kapal adalah tegak lurus kebawah

2)  Letak / kedudukan berat kapal

Titik berat kapal dari suatu kapal yang tegak terletak pada bidang simetris kapal yaitu bidang yang dibuat melalui linggi depan linggi belakang dan lunas kapal

3) Sifat dari letak / kedudukan titik berat kapal

Letak / kedudukan titik berat kapal suatu kapal akan tetap bila tidak terdapat penambahan, pengurangan, atau penggeseran bobot diatas kapal dan akan berpindah tempatnya bila terdapat penambahan, pengurangan atau penggeseran bobot di kapal itu :
a)   Bila ada penambahan bobot, maka titik berat kapal akan berpindah kearah / searah dan sejajar dengan titik berat bobot yang dimuat.
b)   Bila ada pengurangan bobot, maka titik berat kapal akan berpindah kearah yang berlawanan dan titik berat bobot yang dibongkar.
a)  Bila ada penggeseran bobot, maka titik berat sebuah kapal akan berpindah searah dan sejajar dengan titik berat dari bobot yang digeserkan.

b. Titik Apung / Centre of Bouyancy ( B ) 1) Definisi

Titik apung atau Centre of buoyency sebuah titik di kapal yang merupakan titik tangkap Resultante semua gaya tekanan keatas air yang bekerja pada bagian kapal yang terbenam didalam air.
2) Arah bekerjanya
Arah bekerjanya gaya tekan adalah tegak lurus keatas

3)Letak / kedudukan titik tekan/titik apung

Kedudukan titik tekan sebuah kapal senantiasa berpindah pindah searah dengan menyengetnya kapal, maksudnya bahwa kedudukan titik tekan itu akan berpindah kearah kanan apabila kapal menyenget ke kanan dan akan berpindah ke kiri apabila kapal menyenget ke kiri, sebab titik berat bagian kapal yang terbenam berpindah-pindah sesuai dengan arah sengetnya kapal. Jadi dengan berpindah-pindahnya kedudukan titik tekan sebuah kapal sebagai akibat menyengetnya kapal tersebut akan membawa akibat berubahubahnya stabilitas kapal tersebut.

c.  Titik Metasentrum ( M ) 1) Definisi

Titik Metasentrum sebuah kapal adalah sebuah titik dikapal yang merupakan titik putus yang busur ayunannya adalah lintasan yang dilalui oleh titik tekan kapal.

2) Letak / kedudukan titik Metasentrum kapal

Titik Metasentrum sebuah kapal dengan sudut-sudut senget kecil terletak pada perpotomgam garis sumbu dan, arah garis gaya tekan keatas sewaktu kapal menyenget

3) Sifat dari letak / kedudukan titik metasentrum

Untuk sudut-sudut senget kecil kedudukan Metasentrum dianggap tetap, sekalipun sebenarnya kekududkan titik itu berubah-ubah sesuai dengan arah dan besarnya sudut senget. Oleh karena perubahan letak yang sangat kecil, maka dianggap tetap.

Gambar. 14.1. Kedudukan titk G, B, M, sebuah kapal 3. Cara mengetahui nilai titik metasentris (KM)

            a. Dengan menggunakan rumus:
                         KM= KB + BM     

                 meter  

Draft    5


                                                                     5                         meter
                                        Skala
Gambar: 14.2. Diagram metacentris
Cara menggunakan diagram metacentris adalah:
1)      Skala tegak, menunjukkan skala draft kapal. Kemudian pilihlah skala draft yang sesuai dengan draft kapal anda.
2)      Tarik garis mendatar ke kanan, sejajar dengan base line hingga memotong lengkungan KM.
3)      Tariklah garis tegak ke bawah, untuk mengetahui besarnya nilai KM pada skala.
Contoh: Pada diagram diagram di atas adalah pada draft kapal 5 meter, besarnya nilai KM adalah 5 meter.
c. Dengan menggunakan Hidrostatis curve
 
                             Gambar: 14.3. Hidrostatis curve

Cara menggunakan hidrostatis curve, adalah:
1)   Skala tegak, menunjukkan skala draft kapal. Kemudian pilihlah skala draft yang sesuai dengan draft kapal anda.
2)   Tarik garis mendatar ke kanan, sejajar dengan base line hingga memotong lengkungan- lengkungan yang ada ( displacement, lengkungan metacentris, lengkungan centre of gravity, TPC, MTC, dan lain-lain.
3)   Tariklah garis tegak ke bawah, untuk mengetahui besarnya nilai KM, KG,KB, MTC, dan TPC pada skala.

4. Perhitungan draft dan trim kapal

Draft kapal adalah jarak tegak yang diukur mulai lunas kapal hingga garis air/ water line.
            Trim adalah perbedaan sarat depan dan belakang. 
            Gambar: 14.4 draft dan trim kapal Referensi:
Barrass and Derrett. 2006.Ship Stability For Masters and Mates. Amsterdam Setiono Bambang.2008.Nautika Kapal Penangkap Ikan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar