KOMPETENSI
INTI GURU
Menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran Stabilitas Kapal.
B. KOMPETENSI GURU
MATA PELAJARAN Mempertahankan Kelaiklautan kapal
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menggunakan
kurva hydrostatic untuk menentukan KM Kapal
2. Menghitung
Trim dan Draft kapal yang baik dalam mempertahankan Kelaiklautan kapal.
3. Mengaplikasikan
titik-titik yang terpenting dalam stabilitas
D. MATERI
1. Pengertian Dasar Stabilitas Kapal
Sebuah kapal
dapat mengoleng disebabkan karena kapal mempunyai kemampuan untuk menegak
kembali sewaktu kapal menyenget yang dikarenakan oleh adanya pengaruh luar yang
bekerja pada kapal.
Beberapa
contoh pengaruh luar yang dimaksud adalah: arus, ombak, gelombang, angin dan
lain sebagainya. Dari sifat olengnya apakah sebuah kapal mengoleng terlalu
lamban, ataukah kapal mengoleng dengan cepat atau bahkan terlau cepat dengan
gerakan yang menyentak-nyentak, atau apakah kapal mengoleng dengan enak, maka
dibawah ini akan diberikan pengertian dasar tentang olengan sebuah kapal.
a. Sebuah kapal yang mengoleng
terlalu lamban, maka hal ini menandakan bahwa kemampuan untuk menegak kembali
sewaktu kapal menyenget adalah terlalu kecil. Kapal yang pada suatu saat
mengoleng demikian dikatakan bahwa stabilitas kapal itu kurang atau kerapkali
juga disebut bahwa kapal itu “langsar “.
a.
Sebuah kapal yang mengoleng secara cepat dan
dengan menyentak-nyentak, maka hal itu menandakan bahwa kapal kemampuannya
untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget adalah terlalu besar atau kelewat
besar. Kapal yang dalam keadaan demikian itu dikatakan bahwa stabilitas kapal
itu terlalu besar atau seringkali disebut bahwa kapal itu “Kaku “.
b.
Sebuah kapal yang mengoleng dengan “enak
“ maka hal itu menandakan bahwa kemampuannya untuk menegak kembali
sewaktu kapal menyenget adalah sedang. Kapal yang dalam keadaan demikian itu
sering kali disebut sebuah kapal yangmempunyai stabilitas yang “ baik
“.
Sebuah kapal
yang stabilitasnya terlalu kecil atau yang disebut langsar itu untuk
keadaan-keadaan tertentu mungkin berakibat fatal, sebab kapal dapat terbalik.
Kemungkinan demikian dapat terjadi, oleh karena sewaktu kapal akan menegak
kembali pada waktu kapal menyenget tidak dapat berlangsung, hal itu dikarenakan
misalnya oleh adanya pengaruh luar yang bekerja pada kapal, sehingga kapal itu
akan menyenget lebih besar lagi.
Apabila proses
semacam itu terjadi secara terus menerus, maka pada suatu saat tertentu kapal
sudah tidak memiliki kemampuan lagi untuk menegak kembali. Jelaslah kiranya
bahwa apabila hal itu terjadi, maka sudah dapat dipastikan bahwa kapal akan
terbalik.
Sebuah kapal yang kaku dapat berakibat :
a. Kapal “ tidak nyaman “ sebagai
akibat dari berolengnya kapal yang secara cepat dan menyentak-nyentak itu,
sehingga mungkin sekali terjadi semua awak kapalnya (terlebih-lebih para
penumpang) menjadi mabok, sebab dapat dikatakan bahwa tidak ada satu saatpun
kapal itu dalam keadaan “ tenang “
a. Sebagai
akibat dari gerakannya yang menyentak-nyentak dan dengan cepat itu maka
konstruksi kapal dibangunan-bangunan atasnya akan sangat dirugikan, misalnya
sambungan- sambungan antara suku-suku bagian bangunan atas akan menjadi
longgar, sebab paku-paku kelingnya menjadi longgar.
b.
Akibat lain yang mungkin juga terjadi adalah
bergesernya muatan. Longsornya muatan itu dapat membawa akibat yang sangat
fatal (kapal dapat terbalik).
Sebuah kapal
yang stabilitasnya kecil atau yang disebut langsar yang disebabkan karena bobot
diatas kapal dikonsetrasikan dibagian atas kapal. Sebuah kapal dapat bersifat
kaku, oleh karena pemadatan muatan dikapal itu dilakukan secara tidakbenar,
yakni bobot-bobot dikonsentrasikan di bawah, sehingga kedudukan titik beratnya
terlalu rendah.
Pada pokoknya, stabilitas kapal dapat digolongkan didalam 2
jenis stabilitas yaitu
:
a. Stabilitas melintang
Stabilitas melintang adalah
kemampuan kapal untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget dalam arah
melintang yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar yang bekerja padanya.
b.Stabilitas membujur
Stabilitas membujur adalah
kemampuan kapal untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget dalam arah
membujur yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar yang bekerja padanya.
2. Stabilitas Awal
Stabilitas
awal sebuah kapal adalah kemampuan dari kapal itu untuk kembali kedalam
kedudukan tegaknya semula sewaktu kapal menyenget pada sudut-sudut kecil ( =
6°). Pada umumnya stabilitas awal ini hanya terbatas pada pembahasan pada
stabilitas melintang saja. Didalam membahas stabilitas awal sebuah kapal, maka
titiktitik yang menentukan besar kecilnya nilai-nilai stabilitas awal adalah : a. Titik
Berat Kapal/ centre of gravity ( G )
Titik berat kapal adalah sebuah titik di kapal yang merupakan
titik tangkap dari Resultante semua gaya berat yang bekerja di kapal itu, dan
dipengaruhi oleh konstruksi kapal.
1) Arah
bekerjanya
Arah bekerjanya gaya berat kapal adalah
tegak lurus kebawah
2) Letak / kedudukan berat
kapal
Titik berat kapal dari suatu kapal yang tegak terletak
pada bidang simetris kapal yaitu bidang yang dibuat melalui linggi depan linggi
belakang dan lunas kapal
3) Sifat dari letak / kedudukan titik berat kapal
Letak / kedudukan titik berat
kapal suatu kapal akan tetap bila tidak terdapat penambahan, pengurangan, atau
penggeseran bobot diatas kapal dan akan berpindah tempatnya bila terdapat
penambahan, pengurangan atau penggeseran bobot di kapal itu :
a)
Bila ada penambahan bobot, maka titik berat
kapal akan berpindah kearah / searah dan sejajar dengan titik berat bobot yang
dimuat.
b) Bila
ada pengurangan bobot, maka titik berat kapal akan berpindah kearah yang
berlawanan dan titik berat bobot yang dibongkar.
a) Bila ada penggeseran bobot, maka titik berat
sebuah kapal akan berpindah searah dan sejajar dengan titik berat dari bobot
yang digeserkan.
b. Titik Apung / Centre of Bouyancy ( B ) 1) Definisi
Titik apung atau Centre of
buoyency sebuah titik di kapal yang merupakan titik tangkap Resultante semua
gaya tekanan keatas air yang bekerja pada bagian kapal yang terbenam didalam
air.
2) Arah bekerjanya
Arah bekerjanya gaya tekan adalah tegak
lurus keatas
3)Letak / kedudukan titik tekan/titik apung
Kedudukan titik tekan sebuah kapal senantiasa berpindah
pindah searah dengan menyengetnya kapal, maksudnya bahwa kedudukan titik tekan
itu akan berpindah kearah kanan apabila kapal menyenget ke kanan dan akan
berpindah ke kiri apabila kapal menyenget ke kiri, sebab titik berat bagian
kapal yang terbenam berpindah-pindah sesuai dengan arah sengetnya kapal. Jadi
dengan berpindah-pindahnya kedudukan titik tekan sebuah kapal sebagai akibat
menyengetnya kapal tersebut akan membawa akibat berubahubahnya stabilitas kapal
tersebut.
c. Titik Metasentrum ( M ) 1) Definisi
Titik Metasentrum sebuah kapal adalah sebuah titik dikapal yang merupakan titik putus
yang busur ayunannya adalah lintasan
yang dilalui oleh titik tekan kapal.
2) Letak / kedudukan titik Metasentrum kapal
Titik Metasentrum sebuah kapal
dengan sudut-sudut senget kecil terletak pada perpotomgam garis sumbu dan, arah
garis gaya tekan keatas sewaktu kapal menyenget
3) Sifat dari letak / kedudukan titik metasentrum
Untuk sudut-sudut senget kecil
kedudukan Metasentrum dianggap tetap, sekalipun sebenarnya kekududkan titik itu
berubah-ubah sesuai dengan arah dan besarnya sudut senget. Oleh karena
perubahan letak yang sangat kecil, maka dianggap tetap.

Gambar. 14.1. Kedudukan titk G, B,
M, sebuah kapal 3. Cara mengetahui
nilai titik metasentris (KM)
a. Dengan menggunakan rumus:
KM= KB + BM

Draft
5
5
meter
Skala
Gambar: 14.2. Diagram metacentris
Cara menggunakan diagram metacentris
adalah:
1) Skala
tegak, menunjukkan skala draft kapal. Kemudian pilihlah skala draft yang sesuai
dengan draft kapal anda.
2) Tarik
garis mendatar ke kanan, sejajar dengan base
line hingga memotong lengkungan KM.
3) Tariklah
garis tegak ke bawah, untuk mengetahui besarnya nilai KM pada skala.
Contoh: Pada diagram diagram di atas
adalah pada draft kapal 5 meter, besarnya nilai KM adalah 5 meter.
c. Dengan menggunakan Hidrostatis curve

Gambar:
14.3. Hidrostatis curve
Cara menggunakan hidrostatis curve,
adalah:
1) Skala
tegak, menunjukkan skala draft kapal. Kemudian pilihlah skala draft yang sesuai
dengan draft kapal anda.
2) Tarik
garis mendatar ke kanan, sejajar dengan base
line hingga memotong lengkungan- lengkungan yang ada ( displacement,
lengkungan metacentris, lengkungan centre of gravity, TPC, MTC, dan lain-lain.
3) Tariklah
garis tegak ke bawah, untuk mengetahui besarnya nilai KM, KG,KB, MTC, dan TPC
pada skala.
4. Perhitungan draft dan trim kapal
Draft kapal adalah jarak tegak yang
diukur mulai lunas kapal hingga garis air/ water
line.
Trim adalah perbedaan sarat depan dan
belakang.

Gambar: 14.4 draft dan trim kapal Referensi:
Barrass and Derrett. 2006.Ship
Stability For Masters and Mates. Amsterdam Setiono Bambang.2008.Nautika Kapal Penangkap Ikan. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar