KOMPETENSI INTI GURU
Menguasai
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
Meteorologi.
B. KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
Mendemonstrasikan berbagai
macam instrument meteorology dalam bernavigasi
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Membaca
Barometer
2. Membaca Thermometer
3. Membaca hygrometer
D. MATERI
1. Barometer
Udara
atau atmosfir terdiri dari beberapa zat-zat yang mempunyai berat. Oleh sebab
itu dapat dimengerti bahwa udara mengadakan tekanan pada benda di atas mana
udara terletak, dan tekanan tersebut sama dengan beratnya udara tadi.
Dengan
demikian maka dapat dimengerti bahwa tekanan udara makin ke atas makin
berkurang. Besarnya tekanan pada suatu permukaan adalah berbanding langsung
dengan luas permukaan tersebut dan pula dengan besarnya gaya pada tiap kesatuan
luas. Oleh sebab demikian maka sebagai kesatuan tekanan lazimnya diambil
kesatuan dyne per cm2 itu dianggap terlampau kecil, maka digunakan jutaan
daripada kesatuan tersebut ialah kesatuan bar.
Jadi 1 bar = 1.000.000 dyne/cm2
Dalam
lapangan meteorologi biasanya tidak dipergunakan kesatuan bar atau dyne/cm2,
akan tetapi dipergunakan kesatuan milibar ialah seper seribu bagian dari
kesatuan bar.
Jadi 1 bar = 1.000 milibar =
1.000.000 dyne/cm2
Alat-alat untuk menentukan tekanan udara
Untuk mengukur tekanan
udara dipergunakan alat-alat yang diberi nama Barometer yaitu kata yang
berasal dari Yunani yang berarti baros = berat jadi Barometer artinya pengukur
tekanan. Ada beberapa macam barometer antara lain :
a. Barometer
air raksa
Alat ini terdiri dari
sebatang pipa kaca yang buntu pada satu ujungnya dan panjang 90 cm. Pipa ini
diisi seluruhnya dengan air raksa hingga penuh, kemudian ujung yang terbuka
dimaksudkan dalam suatu bak air raksa.
Akibatnya
air raksa dalam pipa turun hingga selisih tinggi permukaan air raksa dalam pipa
dan dalam bak menjadi kira-kira 76 cm. Bagian ujung buntu dari pipa adalah
ruangan hampa udara, yang dikenal sebagai ruangan hampa Torricelli (lihat gambar
dibawah ini).

Gambar.18.1. Barometer
Air Raksa
b. Barometer
bak laut
Di
kapal dipergunakan barometer yang khusus yang dinamakan Barometer Bak Laut.
Kapal akan senantiasa bergerak sehingga air raksa dalam pipa akan turun naik
(memompa). Untuk menghindari hal tersebut, pipa barometer bak laut sebagian
dibuat sempit.
Membaca Barometer :
1) Baca
barometer yang dipasang disamping
2) Lepas
pegas atas, supaya waktu kapal goyang barometer tetap tegak lurus
3) Kaca
Barometer diketok
4) Menyetel
nonius sebaik-baiknya
5)
Baca: a). Skala ..............
b). Nonius.............
+ Pembacaan :
................

Gambar.
18.2. Nonius Contoh:
Misalnya 1
bagian skala = 1 mm dan dibuatnya 10 bagian nonius = 9 bagian skala, jadi
ketelitian adalah 1 bagian skala – 1 bagian nonius =
0,1 mm
c. Barometer anneroid
Barometer
Aneroid terdiri dari sebuah atau beberapa kotak-kotak yang tipis berisikan udara.
Jika
tekanan udara bertambah, kotak-kotak udara akan menjadi kecil A, B, C, D akan
bergerak dan memutar jarum ke kanan. Pada skala dapat dibaca berapa tekanan
udara sesuai dengan angka yang ditunjukan oleh jarum penunjuk. Selanjutnya jika
tekanan udara berkurang kotak-kotak udara membesar A, B, C, D bergerak dan
memutar jarum penunjuk ke kiri.
Jarum
index hanya dapat bergerak kalau diputar dengan tangan dan berguna untuk
mengetahui perbedaan tekanan udara pada waktu tertentu.

d. Barograf
Alat ini secara
otomatis mencatat setiap perubahan tekanan udara diatas kertas yang dipasang
pada tromol yang berputar terus dengan perantaraan rantai baja. Pada kertas
inilah dapat dilihat gambaran (grafik) dari pada jalannya tekanan udara, oleh
sebab itu kertas ini dinamakan Barogram (lihat gambar dibawah ini).
Keterangan gambar :
1. Peti
2. Tromol
dengan pegas dimana terdapat kertas khusus
3. Pena
4. Kotak
udara

Gambar. 18.4. Barogram
2. Thermometer
Alat-alat untuk
mengukur temperatur yang juga dinamakan thermometer yang berarti pengukur
panas, merupakan salah satu alat yang penting disamping barometer dalam
meramalkan cuaca. Pada garis besarnya thermometer dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu: termometer zat cair dan thermometer logam.
a.
Thermometer Zat Cair
Macam-macam zat cair yang
digunakan ialah :
1) Air
raksa
2) Alkohol
( batas penggunaan ± 1000 C )
3) Tolod
( batas penggunaan ± - 1000 C )
4) Potroleum
ether (batas penggunaan ± - 2000 C )
b.
Thermometer Logam
Thermometer zat cair yang sering
dijumpai adalah:
Thermometer Air Raksa
Terdiri dari satu
pembuluh (pipa) kaca khapilair yang seluruh penampangnya sama besarnya pada
sebuah ujungnya dan pada ujung lainnya terdapat suatu resevoir. Resevoir dan
sebagian dari pembuluh itu diisi air raksa (lihat gambar).

Gambar.18.5.thermometer air raksa
Cara mengisi:
Pembuluh dibalik dan
dipanasi. Jika sudah ada air raksa yang masuk pembuluh dibalik lagi seperti
semula dan bila ini sudah beredar didalam pipa kapilair, maka kepala yang besar
dipotong dan disumbat. Jadi dengan demikian pipa hanya sebagian yang diisi air
raksa, sedang sebagaian yang lainnya adalah hampa udara. Pada pipa dilukis
skala-skala jadi kalau suhu naik atau turun naka air raksa menyusut atau naik
dan pada skala dapat dibaca keadaan temperatur yang berlaku.
Keuntungan air raksa :
1) Pemuaian
cukup besar dan dapat dipergunakan pada temperatur – 32°,5 C dan 137°,5 C
2) kaca
tak dapat dibasahi oleh air raksa
3) Panas
jenis yang kecil sehingga segera menerima suhu dari benda yang ada di sekitarnya.
4) mudah
dijernihkan secara kimia
5) dapat
nampak dengan jelas sekali
Pada umumnya
thermometer diberi nama sama dengan orang yang menemukan/menciptakan atau
sesuai dengan fungsinya antara lain ialah
1) Thermometer Celcius ( C )
Titik beku diambil pada thermometer
celcius, ditaruh angka nol ( 0° ), dan titik didih dengan angka 100°.
2) Thermometer Reamur ( R )
Titik beku diambil pada saat es meleleh
dan disitu diberi angka nol (0°), sedang titik didih dengan angka 80°.
3) Thermometer Fahrenheid (F)
Titik beku diambil
pada campuran salju dan daram di mana ditempatkan angka 32°, sedang titik didih
ditaruh angka 212°.
3.
Hygrometer
a. Hygrometer Rambut
Alat ini berdasarkan pada sifat rambut manusia (yang sudah kehilangan
lemaknya) yang memanjang kalau basah udara bertambah, dan menjadi pendek kalau
basah udara berkurang. Gerakan memanjang dan memendek ini lalu dihubungkan
dengan sebuah jarum penunjuk yang dapat berputar diatas sebuah piringan (lihat
gambar dibawah ini).

Gambar.18.6. Hygrometer rambut
Keterangan gambar :
a. Sekelompok
rambut
b. Sekerup
c. Per
(pegas)
d. Roda
gigi
e. Tangkai
bergigi
f. Jarum
penunjuk
g. Skala
h. Sekerup
b. Hygrograf
Alat
ini prinsipnya sama dengan hygrometer rambut, hanya saja hygrograf diberi
konstruksi sedemikian rupa hingga dapat mencatat sendiri semua perubahan basah
udara yang dialam.

Gambar. 18.7. Hygrometer
Keterangan gambar :
a. garis-garis
presentasi basah udara relatif
b. tangkai
penulis
c. garis
waktu
d. bekas
yang ditinggalkan tangkai penulis
Untuk
ini maka jarum penunjuk diganti dengan sebuah silinder yang dapat berputar
sendiri karena diperlengkapi dengan pesawat jam (clockwork) di dalamnya.
Silinder ini dibungkus dengan kertas grafik diatas mana tangkai penulisnya
disandarkan. Kalau silinder berputar, maka tangkai penulis meninggalkan bekas
di atas kertas grafik tersebut, bekas mana merupakan garis yang naik turun
mengikuti tinggi rendahnya basah udara.
E. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan
prinsip kerja barometer air raksa!
2. Bagaimanakah
cara mengisi thermometer air raksa. Jelaskan!
3.
Jelakan keuntungan thermometer menggunakan air
raksa!
Referensi:
Setiono
Bambang.2008.Nautika Kapal Penangkap Ikan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar